BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Usaha
Pisang merupakan buah yang muti guna dan multi khasiat. Mulai dari buah jantung. daun, pelepah, hingga bonggol akarnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kcbutuhan manusia. Kandungan, gizinya pun sangat bermanfaat untuk tubuh manusia.
Sebuah pisang yang matang di dalamnya terkandung sekitar 99 gram (gr) kalori. 1.2 gr protein. 0,2 gr lemak. 25.8 miligram (mg) karbohidrat. 0.7 gr serat. 8 mg kalsium, 28 mg f'osfor, 0,5 mg besi. 44 RK vitamin A, 0,08 mg vitamin B. 3 mg vitamin C dan 72 gr air. Beraneka ragam kandungan gizi yang dimiliki oleh pisang terscbut menyebabkan pisang sangat bermanfaaat bagi manusia. Khasiat yang dimiliki oleh pisang antara lain adalah pisang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh para pendcrita anemia, mag, lever, diare. Sclain itu. pisang dapat digunakan sebagai penunjang program penurunan bcrat badan (diet).
Kandungan energi pisang mcrupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat.sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori.sangat baik untuk menghasllkan energi secara instan
Indonesia sendiri merupakan negara pcnghasil pisang nomor empat di dunia Di Asia, Indonesia termasuk penghasil pisang Terbesar karna sekitar 50 persen produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Di Indonesia, terdapat setidaknya 250 jenis pisang yang tersebar di wilayah Nusantara dengan sentra produksi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan,Lampung, Jawa Barat,jawa tengah .jawa timur,Bali .NTB.NTT, Kalimantan ,Sulawesi dan maluku.Selain ketersediannya yang hampir merata dipenjuru nusantara ,keuntungan lain dari pisan adalah pisang tidak mengenal musim dan dapat berbuah setiap saat.
Melihat potensi yang begitu tinggi dari sebuah pisang,baik gizi maupun bahan baku,yang tersimpan dalam buah pisang tersebut,maka saya melihat bahwa pisang merupakan ladang bisnis yang potensial untuk dikembangkan di indonesia,secara khusus,latar belakang didirikannya usaha ini adalah berkaitan erat dengan kesamaan minat seluruh anggota kelompok ini terhadap pisang itu sendiri sebuah kenyataan bahwa banyak masyarakat atau konsumen yang menyenangi pisang, ditambah lagi kota LUMAJANG merupakan kota yang mempunya julukan KOTA PISANG. Maka saya memutuskan untuk mencoba memanfaatkan potensi besar tersebut kedalam sebuah usaha mandiri yang dijalankan secara professional.
B. Perumusan masalah
Bisnis yang berkaitan dengan pisang yang ada selama ini lebih banyak bersifat konvensional dan terkesan monoton,terutama bisnis olahan pisang yang berupa gorengan pisang ,bisinis gorengan pisang belum banyak dikelola secara kreatif dan profesional .selain itu tidak banyak yang menjual gorengan pisang secara mandiri. Gorengan pisang terkesan hanya menjadi pelengkap bisinis usaha gorengan.oleh karenanya,Kelompok kami ingin melakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap gorengan pisang tersebutdenga kreasi yang unik dan belum familiar. Kreasi akan gorengan pisang kami wujudkan dalam bentuk olahan pisang yang kami sebut dengan “pisang goreng urban” yaitu pisang yang digoreng cryspy dengan variasi dua rasa .keju dan cokelat.
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam rencana usaha ini adalah:
· Menumbuhkan semangat Kewirausahaan dalam diri pengusaha guna menciptakan usaha baru secara profesioanal dan terlatih.
· Menciptakan usaha kecil menengah yang efektifdan efisien dalam rangka menigkatkan perekonomian di sektor riil.
· Memperkanalkan produk baru gorengan pisang yang renyah ,rendah kolestrol,rendah lemak dan memiliki kandungan gizi yang efektif untuk memperoleh energy dalam waktu singkat tanpa mengganggu sistem metabolisme dalam tubuh.
BAB II
Gambaran Umum Rencana Usaha.
2.1. Company Profile.
“Pisang Goreng Urban” lahir atas inisiatif saya sendiri untuk menciptkan suatu market pada jajanan dengan cita rasa lezat,sehat dan murah tetapi tetap berkelas, dan juga sebagai mahasiswa yang masih aktif kuliah ingin menerapkan ilmu manajamen yang diperoleh di bangku perkuliahan. Hal ini didukung oleh tampilan produk yang serupa dengan makanan cepat saji .pemakaian nama “urban” digunakan untuk menghadirkan kesan “modern” pada pisang gorang. Kata “urban” dalam hal ini juga mengacu pada sebuah gaya hidup masyarakat perkotaan .dalam hal ini adalah LUMAJANG. Dengan demikian harapan yang ingin dicapai adalah bahwa “Pisang Goren Urban” ini dapat menjadi bagian dari gaya hidup ,terutama gaya hidup sehat ,masyarakat Lumajang yang sekaligus dikenal denga KOTA PISANG.
1. Estimasi dan Proyek Pasar
Kutub Pertama dari model lingkungan bisnis adalah aspek pasar. Pengkajian aspek pasara penting dilakukan karena tidak ada bisni yang berhasil tanpa adanya permintaan barang/jasa yang dihasilkan bisnis tersebut.oleh karena itu kami melakukan riset kecil untuk melihat potensi dari usaha kami..
Sampel kami ambil adalah mahasiswa yang berlokasi di jogoyudan berjumlah 40 orang .hasil riset pasar yang kami lakukan menunjukan bahwa gorangan pisang menempati urutan kedua setelah tempe dalam hal gorengan yang paling sering dibeli, yakni sebesar 35.79%. 62.96% responden menyatakan bahwa gorengan pisang yang dijual saat ini bentuk dan rasanya monoton, kurang variatif.85.71% responden menyatakan tertarik untuk mencoba apabila ditawarkan gorengan pisang dengan variasi rasa dan bentuk dari yang ada selama ini. 78.57% responden menyatkan tertarik untuk mencoba apabila ditawarkan gorengan pisang dengan variasi rasa cokelat,sedangkan 71.42% responden menyatakan tertarik untuk mencoba apabila ditawarkan gorengan pisang dengan variasi rasa keju. Standart eror mencapai 30%
2. Analisis Perilaku Pasar
2.3.1. Segmantation
Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal. Berawal dari perbedaan tersebut maka perlu segmentasi pasar. Segmentasi pasar usaha kami lakukan berdasarkan usia adalah:
· Usia
§ Usia dibawah 15 Tahun
§ Usia 15-30 Tahun
§ Usia di atas 30 Tahun
· Individu / Kelompok
§ Individu: merupakan orang perorangan secara mandiri
§ Kelompok / organisasi : merupakan bentuk perserikatan atau perkumpulan beberapa orang yang memeliki visi, hobi atau profesi sama yang terikat secara keorganisasian
2.3.2. Targeting
Sasaran yang akan dibidik secara langsung adalah mahasiswa dan remaja usia dibawah 15 tahun dan 15-30 tahun yang beraktifitas disekitar wilayah Lumajang. Alasan pemilihan ini adalah karena mahasiswa dan remaja merupakan konsumen paling potensial bagi usaha kami. Mahasiswa dan remaja dalam segi finansial memang terhitung belum mapan, tetapi memiliki selera dan gaya hidup yang sesuai denga tujuan usaha kamu. Untuk katagori kedua kam akan menargetkan kelompok /organisasi. Alasan pemilihan kelompok adalah untuk pengembangan usaha. Cara yang nantinya akan kami tempuh untuk menjaring kelompok / organisasi adalah dengan memberikan diskon ataupun potongan harga.
2.4. Analisis Kelayakan Pemasaran
Kelayakan pemasaran usaha pisang goreng urban dapat dilihat dari hasil riset dia atas yang menjadikan prospek usaha kamu ini sangatlah besar. Hali ini dapat dilihat dari cukup besarnya jumlah mahasiswa yang membeli gorengan pisang, yakni sebesar 35.79%. Gorengan pisang yang ada saat ini dinilai kurang variatif,baik dalam hal bentuk maupoung rasanya sehingga apabila ditawarkan gorengan pisang dengan variasi rasa dan bentuk yang baru maka konsumen akan tertarik untuk mencoba.selain itu titik BEP (break event point) usaha kami tergolong cepat yakni pada bulan kelima ( lihat rancangan biaya).Prospek yang bagus disertai dengan titik BEP yang cepat, menjadikan usaha kamu ini layak untuk digulirkan.,
BAB III ASPEK - ASPEK
3.1 ASPEK ORGANISASI
3.1 .1 Uraian Tugas Pokok Untuk Menjalankan Operasi
Dalam beroperasi untuk menjadi usaha yang professional maka kami membuat
bembagian tugas terdiri dari tiga bagian fungsi manajemen yaitu pemasaran, keuangan dan operasional walaupun usaha kami berjalan pada level usaha kecil. Pembagian tugas pokok usaha Pisang Goreng Urban adalah sebagai berikut :
1. Pemasaran : Mencakup kegiatan riset pasar, dan promosi yang dilakukan oleh pemilik dan dibantu tiga teman mahasiswa yang salah satunya menjadi rekan kerja, dan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh 3 orang karyawan atas pengawasan pemilik.
2. Operasional : Mencakup kegiatan pemilihan tempat usaha yang dilakukan oleh pemilik dibantu satu rekan kerja, kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang siap jual yang dilakukan oleh satu juru masak, dan tiga karyawan.
3. Keuangan : Mencakup kegiatan administrasi pembukuan mengenai laporan keuangan sederhana yang dilakukan oleh pemilik usaha.
3.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan
PEMILIK | BAGIAN ADMINISTRASI |
TENAGA PENJUALAN 1 | | TENAGA PENJUALAN 2 | | TENAGA PENJUALAN 3 |
Keterangan bagan struktur organisasi
1. Pemilik : Salmanal farisi
2. Bagian Administrasi : Al Farisi
3. Tenaga Penjualan 1 : Sulistyo
4. Tenaga Penjualan 2 : Fara
5. Tenaga Penjualan 3 : Purnama
3.1.3 Penentuan Syarat Untuk Dapat Memangku Jabatan
Usaha pisang goring” Urban “ memiliki persyaratan dalam menentukan posisi jabatan dibawah pemilik yaitu :
1. Bagian Administrasi : Laki-laki, minimal lulusan SMA atau yang sederajad, memiliki ketrampilan computer khususnya Microsoft office dan professional.
2. Tenaga penjualan : Laki-laki minimal lulusan SMA atau yang sederajat, berpenampilan menarik, usia maksimal 27 Tahun dan professional.
3.2. ASPEK TEKNIK
3.2.1 Perkiraan Kebutuhan Persediaan
Dalam beroperasi usaha pisang goring urban membutuhkan persediaan bahan baku sebagai berikut :
NAMA BAHAN BAKU DAN PERALATAN | PERSEDIAAN / HARI |
TABUNG GAS 3KG AIR GALON PLASTIK KRESEK KARDUS PISANG KEPOK MINYAK GORENG NON KOLESTROL TEPUNG BERAS TEPUNG TERIGU TEPUNG SAGU TANI GARAM GULA MERAH TELUR KEJU SUSU COKLAT | 1 TABUNG 1 GALON 2 BUNGKUS 1 LUSIN 1 TANDAN 5 LITER 25 KG 25 KG 15 KG 1 PC 5 PASANG 5 KG 5 KG 10 KG |
3.2.2 Skedul Produksi
Kegiatan produksi dari usaha pisang goreng urban tercermin dari table skedul produksi yang dimulai dari bulan ketiga pada tahun pertama adalah sebagai berikut :
No | Aktifitas Produksi | Bulan III | | | | Bulan 1V | | | |
| | Minggu 1 | Minggu 11 | Minggu 111 | Minggu 1V | Minggu 1 | Minggu 11 | Minggu 111 | Minggu 1V |
1 | Pembuatan Produk | | | | | | | | |
2 | Aktifitas Penjualan | | | | | | | | |
3 | Promosi | | | | | | | | |
4 | Upah | | | | | | | | |
5 | Laporan Keuangan | | | | | | | | |
No | Aktifitas Produksi | Bulan V | | | | Bulan VI | | | |
| | Minggu 1 | Minggu 11 | Minggu 111 | Minggu 1V | Minggu 1 | Minggu 11 | Minggu 111 | Minggu 1V |
1 | Pembuatan Produk | | | | | | | | |
2 | Aktifitas Penjualan | | | | | | | | |
3 | Promosi | | | | | | | | |
4 | Upah | | | | | | | | |
5 | Laporan Keuangan | | | | | | | | |
| | | | | | | | | |
No | Aktifitas Produksi | Bulan VII | | | | Bulan VIII | | | |
| | Minggu 1 | Minggu 11 | Minggu 111 | Minggu 1V | Minggu 1 | Minggu 11 | Minggu 111 | Minggu 1V |
1 | Pembuatan Produk | | | | | | | | |
2 | Aktifitas Penjualan | | | | | | | | |
3 | Promosi | | | | | | | | |
4 | Upah | | | | | | | | |
5 | Laporan Keuangan | | | | | | | | |
No | Aktifitas Produksi | BULAN IX | | | | BULAN X | | | |
| | Minggu 1 | Minggu II | Minggu III | Minggu IV | Minggu I | Minggu II | Minggu III | Minggu IV |
1 | Pembuatan Produk | | | | | | | | |
2 | Aktifitas Penjualan | | | | | | | | |
3 | Promosi | | | | | | | | |
4 | Upah | | | | | | | | |
5 | Laporan Keuangan | | | | | | | | |
No | Aktifitas Produksi | BULAN XI | | | | BULAN XII | | | |
| | Minggu 1 | Minggu II | Minggu III | Minggu IV | Minggu I | Minggu II | Minggu III | Minggu IV |
1 | Pembuatan Produk | | | | | | | | |
2 | Aktifitas Penjualan | | | | | | | | |
3 | Promosi | | | | | | | | |
4 | Upah | | | | | | | | |
5 | Laporan Keuangan | | | | | | | | |
3.2.3 Proses Produksi
Kegiatan dilakukan dalam proses produksi usaha pisang goreng urban telah dibuat perencanaan yang matang. Keigatan tersebut ditrerapkan pada ketiga tempat usaha yang dijabarkan sebagai berikut:
Bahan:
1 sisir (10 buah ) pisang kapok. 1 ½ liter minyak goreng.
Bahan Pencelup:
125 tepung terigu protein sedang, ¼ sendok teh garam, 250ml air, 1 sendok makan tepung beras, 1 ½ sendok makan gula tepung.
Bahan kremesan:
1 liter air, 240 gram tepung beras, 45 gram tepung sagu tani, 1 sendok makan garam, 20gram gula merah disisir halus dan 2 kuning telur.
Cara Membuat
Potong pisang seperti kipas melebar, sisihkan . aduk bahan pencelup sampai rata, aduk bahan kremesan sampai rata. Panaskan minyak goreng. Tuang satu sendok sayur adonan kremnesan, biarkan mengembang. Kecilkan api. Kumpul-kumpulkan adonan sehingga menyatu . celup pisang ke bahan pencelup. Masukkan ke bagian tengah kremesan yang sudah dikumpulkan . lipat kremesan hingga menutupi pisang. Goreng sampai matang. Kemudian setelah matang hiasi denga toping sesuai denga pilihan rasa keju atau cokelat.
1. Pemilihan Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan yang dibutuhkan dalm proses produksi dan penjualan sebagai berikut:
KETERANGAN | KEBUTUHAN / HARI | KEBUTUHAN / BULAN |
Gerobak | 1 | 1 |
Tenda | 1 | 1 |
Kompor gas + tabung | 1 | 1 |
Ember | 1 | 2 |
Baskom | 1 | 4 |
Wajan / Teflon ( besi ) | 1 | 1 |
Kursi plastic | 1 | 5 |
Serbet | 1 | 2 |
Saringan gorengan | 1 | 1 |
Spatula | 1 | 1 |
3.2.5 Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja
Perencanaan kebutuhan tenaga kerja usaha pisang “ urban “ adalah sebagai berikut :
1. Bagian riset dan promosi : 3 orang ( karyawan lepas )
2. Bagian administrasi : 1 orang
3. Bagian penjualan : 3 orang
3.2.6 Kebutuhan Ruang Produksi dan Pelayanan
Ruang produksi yang dibutuhkan berupa satu ruang dapur ukuran minimal 3x4 meter dan satu buah gudang ukuran 4x4 meter untuk penyimpanan perlengkapan dan bahan-bahan baku.
3.2.7. Rencana Layout Fasilitas Fisik
Layout dari pisang goring urban adalah berupa gerobak yang ditambah dengan tenda untuk kenyamanan pembeli yang ingin menikmati pisang goring urban berikut rencana layout tempat usaha pisang goring urban
3.2.8 Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi terdiri dari tiga tempat berupa geobak yaitu di daerah lingkungan sekitar JOGOYUDAN, TUKUM, SUKODONO. Hal ini karena lokasi tersebut dipandang sangat potensial bagi usaha ini. Secara tidak langsung, pemilihan lokasi ini juga menegaskan tujuan dan sasaranyang ingin dibidik oleh “ Pisang Goreng Urban “ yaitu kalangan mahasiswa yang khususnya dan remaja pada umumnya. Mahasiswa dan remaja dalam segi financial memang terhitung belum mapan, tetapi memiliki selera dan gaya hidup yang sesuai dengan filosofi pendirian usaha ini.
3.2.9 Rencana Biaya Investasi, Produksi dan Masa Percobaan
A. Biaya Investasi
Biaya investasi pisang goring urban adalah biaya tetap ( fixed cost ) yang terdiri dari biaya retribusi, dan biaya peralatan. Biaya retribusi dibutuhkan setiap bulan. Dalam hal analisis keuangan ini di asumsikan umur usaha adalah 4 tahun. Pada kenyataannya setiap peralatan memiliki umur ekonomis masing-masing. Sehingga, peralatan yang memiliki umur ekonomis dibawah 4 tahun harus diadakan kembali ( reinvestasi ). Untuk mempermudah proses penghitungan, peralatan yang umur ekonomisnya dibawah 4 tahun diasumsikan tersedia di awal periode penghitungan sejumlah tertentu sehingga dapat mencakupi umur proyek. Sebaliknya, mesin/peralatan yang memiliki umur ekonomis di atas umur proyek peralatan tersebut masih memiliki nilai ekonomis ( scrap value ).
B . Biaya Operasional
Biaya operasional usaha pisang goring urban merupakan biaya variable ( variable cost ) yang besarnya tergantung dengan jumlah pisang yang diproduksi. Pada analisis keuangan terlihat biaya operasional usaha pisang goring urban. Sebesar Rp. 14,890,000 per bulan . biaya tersebut meliputi biaya produksi sebesar Rp. 14,700,000 dan biaya operasional dalam setahun dengan asumsi terdapat 312 hari produksi.
3.3 ASPEK KEUANGAN
3.3.1 Asumsi
Analisis keuangan dilakukan berdasarkan konsep aliran tunai diskonto (discounted cash flow analysis). Masukan utama untuk analisis komponen biaya capital adalah biaya produksi. Sedangkan factor penting lainnya adalah produktifitas dan harga jual pisang goring. Analisis ini dibuat berdasarkan alternative pola kerja seluruh kegiatan investasi, produksi, dan penjualan.
Asumsi yang digunakan dalam analisis aspek keuangan adalah :
Asumsi | Satuan | Jumlah | Keterangan |
Periode Proyek | Tahun | 4 | |
Tingkat Keberhasilan | persen | 95 | |
Produksi | Per buah per hari | 350 | asumsi produk naik per bulan |
Haga jual | Per buah | 1500 | |
Hari produksi 1 tahun | | 312 | |
Persyaratan Kredit | | | |
Kredit Investasi | | | |
Kredit | | 25% | |
Modal Sendiri | | 75% | |
Kredit Modal Kerja | | | |
Modal Sendiri | | 100% | Modal dari kredit dibutuhkan jika |
| | | modal sendiri tidak mencukupi |
| | | Di sesuaikan dengan siklus usaha |
| | | dari [roduksi |
3.3.2 Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan sebagai modal awal untuk melaksanakan suatu proyek terdiri dari :
Jenis Biaya | Nilai (Rp) | | Penyusutan (Rp) / Tahun |
Biaya Retribusi | | Rp.150.000,00 | 0 |
Bangunan gerobak dan tenda | | RP.6.000.000,00 | Rp.1.500.000,00 |
Peralatan | | | |
a.Kompor gas+tabung | Rp.3.000.000,00 | | |
b.Ember | Rp.120.000,00 | | |
c.Baskom | Rp.60.000,00 | | |
d.wajan/Teflon (besi) | Rp.150.000,00 | | |
e.Kursi plastik | Rp.450.000,00 | | |
f.Serbet | Rp.30.000,00 | | |
g.saringan gorengan | Rp.75.000,00 | | |
h. Kaos | Rp.450.000,00 | | |
i.Spatula | Rp.45.000,00 | | |
Total peralatan | | Rp.4.380.000,00 | Rp.1.095.000,00 |
Jumlah biaya Investasi | | Rp.6.150.000,00 | Rp.2.595.000,00 |
Penyusutan / bulan RP.216.250,00
3.3.3 Biaya Operasional
Biaya operasional terdiri dari biaya variable yang berkaitan dengan proses produksi dan biaya tetap yang tidak terkait langsung dengan proses produksi.
1. Biaya variable
Biaya variable yang dibutuhkan dalam usaha pisang goreng urban per bulan terdiri dari :
· Bahan baku Rp.9.405.000,00
· Gas Rp.225.000,00
· Air gallon Rp.30.000,00
· Kardus Pembungkus Rp.1.350.000,00
· Kardus Besar Rp.900.000,00
· Plastik kresek Rp.540.000,00
· Transportasi Rp.190.000,00
+
Jumlah Rp.12.450.000,00
b Biaya Tetap
Biaya tetap yang dibutuhakan dalam usaha pisang goreng urban per bulan terdiridari :
· Tenaga kerja (3 orang) Rp.2.100.000,00
· Listrik Rp.150.000,00
+
Jumlah Rp.2.250.000,00
3.3.4 Sumber dana
Dana yang dibutuhkan dalam usaha pisang goreng urban berasal dari modal pribadi Rp.15.000.000,00 dan kredit dari bank Rp.5.000.000,00 dengan tarif bunga 7,2%.
3.3.5 Laporan Laba Rugi
Dlam mejalankan usaha pisang goreng urban memiliki prospek yang bagus hal itu terlihat dari laporan laba rugi rat-rata per tahun yang di gambarkan pada tahun pertama usaha
Laporan Rugi Laba
Pisang goreng Urban
Tahun 1
NO | Uraian | Tahun 1 |
1 | Pendapatan | Rp. 262.979.114.70 |
| | |
2 | Pengeluaran | |
| - Biaya operasional
| Rp. 178.680.000,00 |
| - penyusutan
| RP. 2.595.000,00 |
| - angsuran Pokok
| Rp. 3.750.000,00 |
| - bunga bank
| Rp. 213.750,00 |
| Jumlah | Rp. 185.238.750,00 |
| Laba sebelum pajak | Rp. 77.740.034.70 |
| - pajak 10%
| Rp. 7.774.036.47 |
3 | Laba | Rp. 69.966.328.23 |
Dan untuk gambaran laporan rugi laba dapat dilihat pada lampiran data keuangan
3.3.6 Laporan Arus Kas
Usaha pisang goreng Urban dengan asumsi proyek berjalan empat tahun memiliki laporan arus kas ssebagai berikut :
Laporan Arus Kas
Pisang goreng Urban
4 Tahun berjalan
Keterangan | Tahun 0 | Tahun 1 | Tahun 2 | Tahun 3 | Tahun 4 |
Arus Masuk | | | | | |
Penjualan | - | Rp.262.979.115 | Rp.262.979.115 | Rp.262.979.115 | Rp.262.979.115 |
Modal sendiri | Rp.15.000.000 | | | | |
Pinjaman | RP. 5.000.000 | | | | |
Jumlah pemasukan | Rp.20.000.000 | Rp.262.979.115 | Rp.262.979.115 | Rp.262.979.115 | Rp.262.979.115 |
| | | | | |
Arus Keluar | | | | | |
Biaya Operasional | Rp - | Rp.178.680.000 | Rp.178.680.000 | Rp.178.680.000 | Rp - |
Angsuran Pinjaman Bank | Rp. - | Rp.3.963.750,00 | Rp.943.125,00 | | Rp.96.584.010.75 |
Investasi | Rp.6.150.000 | | | | |
Jumlah Pengeluaran | Rp.6.150.000 | Rp.182.643.750 | Rp.179.623.125 | Rp.178.680.000 | Rp.96.584.010.75 |
Penerimaan kas bersih | Rp.13.850.000 | Rp. 80.335.365 | Rp.83.355.990 | Rp.84.299.115 | Rp.166.395.104 |
Saldo kas awal | - | Rp.13.850.000 | Rp.94.185.365 | Rp.177.154.354 | Rp.261.840.469 |
Saldo kas akahir | Rp.13.850.000 | Rp.94.185.365 | Rp.177.541.354 | Rp.261.840.469 | Rp.428.235.573 |
3.3.7 ANALISIS KELAYAKAN DAN SENSITIVITAS
a. Analisis Kelayakan
Berdasrkan proyeksi arus kas dilakukan perhitungan kelayakan usaha pisang goreng urban dengan menggunakan criteria Net Present Value (NPV ). Internal Rate Of Return (IRR) Dan Pay Back Period (PBP).
Sebuah usaha atau proyek layak secara financial jika NBCR>1,NPV>0 dan IRR>discount rate. Hasil perhitungan ( lihat tebel di bawah ini). Menunjukkan bahwa usaha pisang goreng Urban adalah menguntungkan secara financial karena pada pada tingkat suku bunga 7,2% per tahun di dapatkan sebesar NPV sebesar Rp.17.072.542.81 dan IRR sebesar 37%.
Dengan IRR sebesar 37% berarti proyek ini secara financial layak dilaksanakan sampai dengan tingkat suku Bunga 37%. Usaha ni juga memiliki PBP usaha 0,69 tahun (8 bulan 8 hari) dan sisa periode usaha memberikan pendapatan bersih dari kegiatan investasi usaha pisang goreng urban.
Kriteria Kelayakan | Nilai | Kesimpulan |
NPV pada discount rate Rp | Rp.17,072,542.81 | > 1 Layak |
IRR | 37% | >7.2% Layak |
Discount rate | 7.20% | |
b.Analisis sensitivitas
Proyeksi penerimaan dan biaya-biaya selama periode proyek didasarkan pada asumsi –asumsi. Tentu saja perubahan asumsi akan mempengaruhi proyeksi tersebut. Analisis sensitifitas menunjukan pengaruh perubahan-perubahan variable eksogen (asumsi-asumsi) terhadap keputusan investasi. Sampai seberapa jauh variable-variabel eksogen tersebut (naik/turun) daplat di tolerir tanpa merubah pengaruh perubahan variable eksogen terhadapl kelayakan usaha :
- scenario I : Kenaikan biaya operasional 5%
Dalam scenario I biaya operasional mengalami kenaikan sedangkan biaya investasi dan penerimaan dianggap tetap (ceteris paribus). Kenaikan biaya operasional dapat disebabkan oleh kenaikan harga-harga bahan baku dan bahan pembantu. Tenaga kerja, listrik, minyak tanah, kemasan dan distribusi /pemasaran. Table dibawah ini menunjukan pengaruh kenaikan biaya operasiional sebesar 5% . kenaikan biaya opoerasional sebesar 5% usaha pisang goreng Urban masih menguntungkan /layak.
Kriteria Kelayakan | Nilai | Kesimpulan |
NPV pada discount rate Rp | Rp.17,072,542,81 | > 1 Layak |
IRR | 37% | >7.2% Layak |
Discount rate | 7.20% | |
- SKENARIO II Penurunan penerimaan dan kenaikan biaya
Scenario II merupakan pengembangan scenario I yaitu penerimaan mengalami penurunan dan peda saat yang sama biaya operasional mengalami kenaikan. Sementara biaya investasi tetap (ceteris paribuas) table di bswah ini menunjukkan kelayakan usaha dengan scenario II . usaha pisang goreng urban masih menguntungkan /layak.
Kriteria Kelayakan | Nilai | Kesimpulan |
NPV pada discount rate Rp | Rp.8.379.621 | > 1 Layak |
IRR | 20% | >7.2% Layak |
Discount rate | 7.20% | |
Kesimpulan
Berdasrkan pemaparan dari analisis keuangan diatas menunjukkan bahwa usaha pisang goreng Urban memiliki prospek yang bagus , yaitu berdasarkan analisis kelayakan dan sensitivitas dengan metode pengukuran NPV, IRR, DAN Payback Periode. Terlihat bahwa NPV>1 SEBESAR Rp.8.3967.621 dan IRR . dari Discount fastornya yaitu sebesar 20% walaupun pendapat turun 5% dan Biaya operasioal naik 5%.
Kritik dan Saran
Semoga dengan adanya laporan ini pembaca dapat dan mempunyai motivasi untuk menjadi wiraushawan yang sukses dan memajukan produk asal daerahnya sendiri dalam hal ini khususnya LUMAJANG KOTA PISANG