Kamis, 24 November 2011

Manfaat dari Blogger

1. Blog menjadi sarana publikasi tulisan yang termudah sekaligus strategis. Kita sudah pada tahu, salah satu masalah utama yang dialami kebanyakan penulis—terlebih lagi penulis pemula—adalah soal wadah publikasi. Media massa umum seperti koran, tabloid, majalah, jurnal, sering kali terbatas ruangnya dan mematok standar kualitas tulisan tertentu. Setiap hari, ribuan tulisan masuk ke meja redaksi berbagai media massa, tapi hanya sedikit saja yang bisa dimuat. 
2. 
Tulisan di blog mudah sekali dikomentari dan feedback ini banyak manfaatnya. Asal menu komentar tidak ditutup, maka siapa pun yang membaca tulisan kita bisa berkomentar apa saja di sana. Memang, untuk blog yang aktif serta sering dikunjungi, komentar mudah sekali didapat dan jumlahnya bisa banyak sekali. Sementara, blog yang kurang aktif, jarang ditaut (di-link), dan jarang dikunjungi biasanya juga tidak banyak komentarnya. Banyak orang belum sepenuhnya aware dengan peran komentar atau feedback tulisan ini. Bagi penulis, komentar atas tulisan sungguh merupakan alat uji bagi tulisan itu sendiri. Positif atau negatif komentarnya, itu semua bisa menjadi bahan perbaikan tulisan atau bagian dari proses pembelajaran penulisnya. Bahkan, banyak sekali ide-ide baru yang bisa dielaborasi dan dieksplorasi dari lalu lintas komentar tersebut.
3. Blog bisa menjadi alat penumbuh kebiasaan dan keteraturan menulis. Bagaimanapun, setelah punya blog biasanya kita akan terdorong untuk terus mengisinya dengan berbagai bentuk tulisan. Terlebih bila tulisan-tulisan kita mendapatkan sambutan atau aneka komentar dari para pengunjung. Ini akan memotivasi kita untuk rajin mem-posting tulisan. Bagi mereka yang sedang belajar menulis, komentar atau tanggapan blogger (penulis blog) lain ini akan sangat besar artinya. Khusus untuk para blogger yang sudah memiliki jaringan luas serta setiap tulisannnya dinantikan, pastilah ada semacam dorongan untuk terus mengisi blog-nya. Tulisan-tulisan terbaru para blogger yang sudah cukup bergaung namanya atau terkenal biasanya juga selalu dinantikan. Bila mereka mulai mengendor atau jarang meng-update blog, pasti ada keluhan dari para pengunjung setia. Jika ini keterusan, pengunjung bisa menurun dan akan kurang menguntungkan si blogger.

4. 
Menulis di blog secara rutin juga berdampak pada kemampuan kita dalam menuangkan gagasan. Makin sering menulis di blog, rasanya akan semakin mudah pula mengeluarkan ide-ide dalam bentuk tulisan. Ini sama persis dengan kegiatan menulis diari sehari-hari. Semakin sering kita mengisi diari, semakin mudah dan lancar pula kita menulis.
5. 
Blog bisa menjadi ajang ekspresi yang bebas hambatan sama sekali. Ini memungkinkan tulisan-tulisan yang dalam kacamata umum mungkin dianggap kurang pantas, terlalu absurd, atau melanggar aturan-aturan tertentu, di blog malah mendapatkan saluran seluas-luasnya. Blog bisa menjadi saluran gagasan-gagasan alternatif, bahkan yang paling ekstrim sekalipun. Ini yang tidak mungkin diwadahi oleh media konvensional. Sifat blog yang bisa diisi oleh siapa pun, dengan jenis tulisan apa pun, serta dengan segala tingkatan kemampuan menulis, membuatnya menjadi ajang ekspresi intelektual yang sangat konstruktif. Sumirnya batas-batas tersebut (karena penulis sendirilah yang menetapkan batasannya) bisa merangsang blogger menuliskan apa saja serta menambahkan keberanian dalam berekspresi. Nah, sisi keberanian berekspresi inilah yang bisa mendongkrak kemampuan menulis seseorang.
6. Blog adalah tempat kita untuk menabung tulisan. Satu demi satu kita isi blog dengan beragam tulisan, maka lama kelamaan blog kita akan penuh juga. Bagus sekali bila mayoritas tulisan yang kita tampilkan di blog adalah karya sendiri. Terlebih bila blog memang kita jadikan sebagai sarana untuk berlatih menulis dan menampung tulisan-tulisan karya sendiri. Pada saatnya nanti, tulisan-tulisan di blog bisa kita oleh menjadi karya lainnya, buku misalnya. Kalau tulisan sudah terkumpul dan temanya memiliki benang merah tertentu, serta dari sisi kualitas memang memenuhi syarat untuk dibukukan, mengapa tidak dibukukan? Potensi inilah yang tampaknya belum banyak dilirik oleh para blogger. Saya termasuk yang sedang mendorong-dorong para blogger supaya ngeh dengan potensi blog untuk dibukukan.

7. 
Blog bisa berfungsi sebagai media personal branding. Blog bisa menjadi ajang unjuk ide, pikiran, karya, tulisan, serta pencitraan. Lima tahun yang lalu mungkin Anda tidak mengenal siapa itu Enda Nasution, Priyadi, Fatih Syuhud, Jennie S. Bev, dan para blogger kenamaan saat ini. Kalaupun sudah mengenalnya, mungkin hanya sayup-sayup belaka. Tapi, berkat kiprah mereka di dunia maya melalui blog, mereka kini dikenal menjadi orang-orang beken di dunia blog Tanah Air. Itu artinya, mereka berhasil membangun merek diri melalui blog. Tinggal pemanfaatan ekuitas mereknya saja akan seperti apa nantinya.

Sumber:
warmoko.wordpress.com/2008/03/13/manfaat-blogger/ - 23k -

Jumat, 04 November 2011

PISANG GORENG

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Usaha
Pisang merupakan buah yang muti guna dan multi khasiat. Mulai dari buah jantung. daun, pelepah, hingga bonggol akarnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kcbutuhan manusia. Kandungan, gizinya pun sangat bermanfaat untuk tubuh manusia.
Sebuah pisang yang matang di dalamnya terkandung sekitar 99 gram (gr) kalori. 1.2 gr protein. 0,2 gr lemak. 25.8 miligram (mg) karbohidrat. 0.7 gr serat. 8 mg kalsium, 28 mg f'osfor, 0,5 mg besi. 44 RK vitamin A, 0,08 mg vitamin B. 3 mg vitamin C dan 72 gr air. Beraneka ragam kandungan gizi yang dimiliki oleh pisang terscbut menyebabkan pisang sangat bermanfaaat bagi manusia. Khasiat yang dimiliki oleh pisang antara lain adalah pisang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh para pendcrita anemia, mag, lever, diare. Sclain itu. pisang dapat digunakan sebagai penunjang program penurunan bcrat badan (diet).
Kandungan energi pisang mcrupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat.sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori.sangat baik untuk menghasllkan energi secara instan
 Indonesia sendiri merupakan negara pcnghasil pisang nomor empat di dunia  Di Asia, Indonesia termasuk penghasil pisang Terbesar karna sekitar 50 persen produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Di Indonesia, terdapat  setidaknya 250 jenis pisang yang tersebar di wilayah Nusantara dengan sentra produksi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan,Lampung, Jawa Barat,jawa tengah .jawa timur,Bali .NTB.NTT, Kalimantan ,Sulawesi dan maluku.Selain ketersediannya yang hampir merata dipenjuru nusantara ,keuntungan lain dari pisan adalah pisang tidak mengenal musim dan dapat berbuah setiap saat.
Melihat potensi yang begitu tinggi dari sebuah pisang,baik gizi maupun bahan baku,yang tersimpan dalam buah pisang tersebut,maka saya melihat bahwa pisang merupakan ladang bisnis yang potensial untuk dikembangkan di indonesia,secara khusus,latar belakang didirikannya usaha ini adalah berkaitan erat dengan kesamaan minat seluruh anggota kelompok ini terhadap pisang itu sendiri sebuah kenyataan bahwa banyak masyarakat atau konsumen yang menyenangi pisang, ditambah lagi kota LUMAJANG merupakan kota yang mempunya julukan KOTA PISANG. Maka saya memutuskan untuk mencoba memanfaatkan  potensi besar tersebut kedalam sebuah usaha mandiri yang dijalankan secara professional.
B. Perumusan masalah
        Bisnis yang berkaitan dengan pisang yang ada selama ini lebih banyak bersifat konvensional dan terkesan monoton,terutama bisnis olahan pisang yang berupa gorengan pisang ,bisinis gorengan pisang belum banyak dikelola secara kreatif dan profesional .selain itu tidak banyak yang menjual gorengan pisang secara mandiri. Gorengan pisang terkesan hanya menjadi pelengkap bisinis usaha gorengan.oleh karenanya,Kelompok kami ingin melakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap gorengan pisang tersebutdenga kreasi yang unik dan belum familiar. Kreasi akan gorengan pisang kami wujudkan dalam bentuk olahan pisang yang kami sebut dengan “pisang goreng urban” yaitu pisang yang digoreng cryspy dengan variasi dua rasa .keju dan cokelat.
C. Tujuan
        Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam rencana usaha ini adalah:
·         Menumbuhkan semangat Kewirausahaan dalam diri pengusaha guna menciptakan  usaha baru secara profesioanal dan terlatih.
·         Menciptakan usaha kecil menengah yang efektifdan efisien dalam rangka menigkatkan perekonomian di sektor riil.
·         Memperkanalkan produk baru gorengan pisang yang renyah ,rendah kolestrol,rendah lemak dan memiliki kandungan gizi yang efektif untuk memperoleh energy dalam waktu singkat tanpa mengganggu sistem metabolisme dalam tubuh.
BAB II
Gambaran Umum Rencana Usaha.
2.1. Company Profile.
        “Pisang Goreng Urban” lahir atas inisiatif saya sendiri untuk menciptkan suatu market pada jajanan dengan cita rasa lezat,sehat dan murah tetapi tetap berkelas, dan juga sebagai mahasiswa yang masih aktif kuliah ingin menerapkan ilmu manajamen yang diperoleh di bangku perkuliahan. Hal ini didukung oleh tampilan produk yang serupa dengan makanan cepat saji .pemakaian nama “urban” digunakan untuk menghadirkan kesan “modern” pada pisang gorang. Kata “urban” dalam hal ini juga mengacu pada sebuah gaya hidup masyarakat perkotaan .dalam hal ini adalah LUMAJANG. Dengan demikian harapan yang ingin dicapai adalah bahwa “Pisang Goren Urban” ini dapat menjadi bagian dari gaya hidup ,terutama gaya hidup sehat ,masyarakat Lumajang yang sekaligus dikenal denga KOTA PISANG.
1.       Estimasi dan Proyek Pasar
Kutub Pertama dari model lingkungan bisnis adalah aspek pasar. Pengkajian aspek pasara penting dilakukan karena tidak ada bisni yang berhasil tanpa adanya permintaan barang/jasa yang dihasilkan bisnis tersebut.oleh karena itu kami melakukan riset kecil untuk melihat potensi dari usaha kami..
Sampel kami ambil adalah mahasiswa yang berlokasi di jogoyudan berjumlah 40 orang .hasil riset pasar yang kami lakukan menunjukan bahwa gorangan pisang menempati urutan kedua setelah tempe dalam hal gorengan yang paling sering dibeli, yakni sebesar 35.79%. 62.96% responden menyatakan bahwa gorengan pisang yang dijual saat ini bentuk dan rasanya monoton, kurang variatif.85.71% responden menyatakan tertarik untuk mencoba apabila ditawarkan gorengan pisang dengan variasi rasa dan bentuk dari yang ada selama ini. 78.57% responden menyatkan tertarik untuk mencoba apabila ditawarkan gorengan pisang dengan variasi rasa cokelat,sedangkan 71.42% responden menyatakan tertarik untuk mencoba apabila ditawarkan gorengan pisang dengan variasi rasa keju. Standart eror mencapai 30%
2.       Analisis Perilaku Pasar
2.3.1. Segmantation
Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal. Berawal dari perbedaan tersebut maka perlu segmentasi pasar. Segmentasi pasar usaha kami lakukan berdasarkan usia adalah:
·         Usia
§  Usia dibawah 15 Tahun
§  Usia 15-30 Tahun
§  Usia di atas 30 Tahun
·         Individu / Kelompok
§  Individu: merupakan orang perorangan secara mandiri
§  Kelompok / organisasi : merupakan bentuk perserikatan atau perkumpulan beberapa orang yang memeliki visi, hobi atau profesi sama yang terikat secara keorganisasian
2.3.2. Targeting
        Sasaran yang akan dibidik secara langsung adalah mahasiswa dan remaja usia dibawah 15 tahun dan 15-30 tahun yang beraktifitas disekitar wilayah Lumajang. Alasan pemilihan ini adalah karena mahasiswa dan remaja merupakan konsumen paling potensial bagi usaha kami. Mahasiswa dan remaja dalam segi finansial memang terhitung belum mapan, tetapi memiliki selera dan gaya hidup yang sesuai denga tujuan usaha kamu. Untuk katagori kedua kam akan menargetkan kelompok /organisasi. Alasan pemilihan kelompok adalah untuk pengembangan usaha. Cara yang nantinya akan kami tempuh untuk menjaring kelompok / organisasi adalah dengan memberikan diskon ataupun potongan harga.
2.4. Analisis Kelayakan Pemasaran
        Kelayakan pemasaran usaha pisang goreng urban dapat dilihat dari hasil riset dia atas yang menjadikan prospek usaha kamu ini sangatlah besar. Hali ini dapat dilihat dari cukup besarnya jumlah mahasiswa yang membeli gorengan pisang, yakni sebesar 35.79%. Gorengan pisang yang ada saat ini dinilai kurang variatif,baik dalam hal bentuk maupoung rasanya sehingga apabila ditawarkan gorengan pisang dengan variasi rasa dan bentuk yang baru maka konsumen akan tertarik untuk mencoba.selain itu titik BEP (break event point) usaha kami tergolong cepat yakni pada bulan kelima ( lihat rancangan biaya).Prospek yang bagus disertai dengan titik BEP yang cepat, menjadikan usaha kamu ini layak untuk digulirkan.,
BAB III ASPEK - ASPEK
3.1 ASPEK ORGANISASI
3.1 .1        Uraian Tugas Pokok Untuk Menjalankan Operasi
        
        Dalam beroperasi untuk menjadi usaha yang professional maka kami membuat
bembagian tugas terdiri dari tiga bagian fungsi manajemen yaitu pemasaran, keuangan dan operasional walaupun usaha kami berjalan pada level usaha kecil. Pembagian tugas pokok usaha Pisang Goreng Urban adalah sebagai berikut :
1.       Pemasaran        : Mencakup kegiatan riset pasar, dan promosi yang dilakukan oleh pemilik dan dibantu tiga teman mahasiswa yang salah satunya menjadi rekan kerja, dan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh 3 orang karyawan atas pengawasan pemilik.
2.       Operasional        : Mencakup kegiatan pemilihan tempat usaha yang dilakukan oleh pemilik dibantu satu rekan kerja, kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang siap jual yang dilakukan oleh satu juru masak, dan tiga karyawan.
3.       Keuangan                : Mencakup kegiatan administrasi pembukuan mengenai laporan keuangan sederhana yang dilakukan oleh pemilik usaha.
3.1.2.                                                       Struktur Organisasi Perusahaan
PEMILIK
BAGIAN ADMINISTRASI
                                                   
        
        
TENAGA PENJUALAN
1
TENAGA PENJUALAN
2
TENAGA PENJUALAN
3
Keterangan bagan struktur organisasi
1.       Pemilik                        : Salmanal farisi                        
2.       Bagian Administrasi        : Al Farisi       
3.       Tenaga Penjualan 1                : Sulistyo
4.       Tenaga Penjualan 2                : Fara
5.       Tenaga Penjualan 3                : Purnama
3.1.3      Penentuan Syarat Untuk Dapat Memangku Jabatan
Usaha pisang goring” Urban “ memiliki persyaratan dalam menentukan posisi jabatan dibawah pemilik yaitu :                        
        
1.       Bagian Administrasi    : Laki-laki, minimal lulusan SMA atau yang sederajad, memiliki ketrampilan computer khususnya Microsoft office dan professional.
2.       Tenaga penjualan         : Laki-laki minimal lulusan SMA atau yang sederajat, berpenampilan menarik, usia maksimal 27 Tahun dan professional.
3.2. ASPEK TEKNIK
3.2.1        Perkiraan Kebutuhan Persediaan
Dalam beroperasi usaha pisang goring urban membutuhkan persediaan bahan baku sebagai berikut :
NAMA
 BAHAN BAKU DAN PERALATAN
PERSEDIAAN / HARI
TABUNG GAS 3KG
AIR GALON
PLASTIK KRESEK
KARDUS
PISANG KEPOK
MINYAK GORENG NON KOLESTROL
TEPUNG BERAS
TEPUNG TERIGU
TEPUNG SAGU TANI
GARAM
GULA MERAH
TELUR
KEJU
SUSU COKLAT
1 TABUNG
1 GALON
2 BUNGKUS
1 LUSIN
1 TANDAN
5 LITER
25 KG
25 KG
15 KG
1 PC
5 PASANG
5 KG
5 KG
10 KG
3.2.2        Skedul Produksi
Kegiatan produksi dari usaha pisang goreng urban tercermin dari table skedul produksi yang dimulai dari bulan ketiga pada tahun pertama adalah sebagai berikut :
No
Aktifitas
Produksi
Bulan III
Bulan 1V
Minggu
1
Minggu
11
Minggu
111
Minggu
1V
Minggu
1
Minggu
11
Minggu
111
Minggu
1V
1
Pembuatan Produk
2
Aktifitas Penjualan
3
Promosi
4
Upah
5
Laporan Keuangan

No
Aktifitas
Produksi
Bulan V
Bulan VI
Minggu
1
Minggu
11
Minggu
111
Minggu
1V
Minggu
1
Minggu
11
Minggu
111
Minggu
1V
1
Pembuatan Produk
2
Aktifitas Penjualan
3
Promosi
4
Upah
5
Laporan Keuangan
No
Aktifitas
Produksi
Bulan VII
Bulan VIII
Minggu
1
Minggu
11
Minggu
111
Minggu
1V
Minggu
1
Minggu
11
Minggu
111
Minggu
1V
1
Pembuatan Produk
2
Aktifitas Penjualan
3
Promosi
4
Upah
5
Laporan Keuangan

No
Aktifitas Produksi
BULAN IX
BULAN X
Minggu 1
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
1
Pembuatan Produk
2
Aktifitas Penjualan
3
Promosi
4
Upah
5
Laporan Keuangan

No
Aktifitas Produksi
BULAN XI
BULAN XII
Minggu 1
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
1
Pembuatan Produk
2
Aktifitas Penjualan
3
Promosi
4
Upah
5
Laporan Keuangan
3.2.3 Proses Produksi
        Kegiatan dilakukan dalam proses produksi usaha pisang goreng urban telah dibuat perencanaan yang matang. Keigatan tersebut ditrerapkan pada ketiga tempat usaha yang dijabarkan sebagai berikut:
Bahan:
1 sisir (10 buah ) pisang kapok. 1 ½ liter minyak goreng.
Bahan Pencelup:
125 tepung terigu protein sedang, ¼ sendok teh garam, 250ml air, 1 sendok makan tepung beras,     1 ½  sendok makan gula tepung.
Bahan kremesan:
1 liter air, 240 gram tepung beras, 45 gram tepung sagu tani, 1 sendok makan garam, 20gram gula merah disisir halus dan 2 kuning telur.
Cara Membuat
Potong pisang seperti kipas melebar, sisihkan . aduk bahan pencelup sampai rata, aduk bahan kremesan sampai rata. Panaskan minyak goreng. Tuang satu sendok sayur adonan kremnesan, biarkan mengembang. Kecilkan api. Kumpul-kumpulkan adonan sehingga menyatu . celup pisang ke bahan pencelup. Masukkan ke bagian tengah kremesan yang sudah dikumpulkan . lipat kremesan hingga menutupi pisang. Goreng sampai matang. Kemudian setelah matang hiasi denga toping sesuai denga pilihan rasa keju atau cokelat.
1.       Pemilihan Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan yang dibutuhkan dalm proses produksi dan penjualan sebagai berikut:
KETERANGAN
KEBUTUHAN
/ HARI
KEBUTUHAN
/ BULAN
Gerobak
1
1
Tenda
1
1
Kompor gas + tabung
1
1
Ember
1
2
Baskom
1
4
Wajan / Teflon ( besi )
1
1
Kursi plastic
1
5
Serbet
1
2
Saringan gorengan
1
1
Spatula
1
1
3.2.5         Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja
Perencanaan kebutuhan tenaga kerja usaha pisang “ urban “ adalah sebagai berikut :
1.       Bagian riset dan promosi         : 3 orang ( karyawan lepas )
2.       Bagian administrasi                 : 1 orang
3.       Bagian penjualan                 : 3 orang
3.2.6         Kebutuhan Ruang Produksi dan Pelayanan
Ruang produksi yang dibutuhkan berupa satu ruang dapur ukuran minimal 3x4 meter dan satu buah gudang ukuran 4x4 meter untuk penyimpanan perlengkapan dan bahan-bahan baku.
3.2.7.  Rencana Layout Fasilitas Fisik
Layout dari pisang goring urban adalah berupa gerobak yang ditambah dengan tenda untuk kenyamanan pembeli yang ingin menikmati pisang goring urban berikut rencana layout tempat usaha pisang goring urban
3.2.8         Pemilihan Lokasi
        Pemilihan lokasi terdiri dari tiga tempat berupa geobak yaitu di daerah lingkungan sekitar JOGOYUDAN, TUKUM, SUKODONO. Hal ini karena lokasi tersebut dipandang sangat potensial bagi usaha ini. Secara tidak langsung, pemilihan lokasi ini juga menegaskan tujuan dan sasaranyang ingin dibidik oleh “ Pisang Goreng Urban “ yaitu kalangan mahasiswa yang khususnya dan remaja pada umumnya. Mahasiswa dan remaja dalam segi financial memang terhitung belum mapan, tetapi memiliki selera dan gaya hidup yang sesuai dengan filosofi pendirian usaha ini.
3.2.9        Rencana Biaya Investasi, Produksi dan Masa Percobaan
A. Biaya Investasi
        Biaya investasi pisang goring urban adalah biaya tetap ( fixed cost ) yang terdiri dari biaya retribusi, dan biaya peralatan. Biaya retribusi dibutuhkan setiap bulan. Dalam hal analisis keuangan ini di asumsikan umur usaha adalah 4 tahun. Pada kenyataannya setiap peralatan memiliki umur ekonomis masing-masing. Sehingga, peralatan yang memiliki umur ekonomis dibawah 4 tahun harus diadakan kembali ( reinvestasi ). Untuk mempermudah proses penghitungan, peralatan yang umur ekonomisnya dibawah 4 tahun diasumsikan tersedia di awal periode penghitungan sejumlah tertentu sehingga dapat mencakupi umur  proyek. Sebaliknya, mesin/peralatan yang memiliki umur ekonomis di atas umur proyek peralatan tersebut masih memiliki nilai ekonomis ( scrap value ).
B . Biaya Operasional
        Biaya operasional usaha pisang goring urban merupakan biaya variable ( variable cost ) yang besarnya tergantung dengan jumlah pisang yang diproduksi. Pada analisis keuangan terlihat biaya operasional usaha pisang goring urban. Sebesar Rp. 14,890,000 per bulan . biaya tersebut meliputi biaya produksi sebesar Rp. 14,700,000 dan biaya operasional dalam setahun dengan asumsi terdapat 312 hari produksi.
3.3 ASPEK KEUANGAN
3.3.1        Asumsi
Analisis keuangan dilakukan berdasarkan konsep aliran tunai diskonto (discounted cash flow analysis). Masukan utama untuk analisis komponen biaya capital adalah biaya produksi. Sedangkan factor penting lainnya adalah produktifitas dan harga jual pisang goring. Analisis ini dibuat berdasarkan alternative pola kerja seluruh kegiatan investasi, produksi, dan penjualan.
Asumsi yang digunakan dalam analisis aspek keuangan adalah :
Asumsi
Satuan
Jumlah
Keterangan
Periode Proyek
Tahun
4
Tingkat Keberhasilan
persen
95
Produksi
Per buah per hari
350
asumsi produk naik per bulan
Haga jual
Per buah
1500
Hari produksi 1 tahun
312
Persyaratan Kredit
Kredit Investasi
    Kredit
25%
    Modal Sendiri
75%
Kredit Modal            Kerja
    Modal Sendiri
100%
Modal dari kredit dibutuhkan jika
modal sendiri tidak mencukupi
Di sesuaikan dengan siklus usaha
dari [roduksi
3.3.2 Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan sebagai modal awal untuk melaksanakan suatu proyek terdiri dari :
Jenis Biaya
Nilai (Rp)
Penyusutan (Rp) / Tahun
Biaya Retribusi
Rp.150.000,00
0
Bangunan gerobak  dan tenda
RP.6.000.000,00
Rp.1.500.000,00
Peralatan
a.Kompor  gas+tabung
Rp.3.000.000,00
b.Ember
Rp.120.000,00
c.Baskom
Rp.60.000,00
d.wajan/Teflon (besi)
Rp.150.000,00
e.Kursi plastik
Rp.450.000,00
f.Serbet
Rp.30.000,00
g.saringan gorengan
Rp.75.000,00
h. Kaos
Rp.450.000,00
i.Spatula
Rp.45.000,00
Total peralatan
Rp.4.380.000,00
Rp.1.095.000,00
Jumlah biaya Investasi
Rp.6.150.000,00
Rp.2.595.000,00
                                                        Penyusutan / bulan                                       RP.216.250,00
3.3.3        Biaya Operasional
Biaya operasional terdiri dari biaya variable yang berkaitan dengan proses produksi dan biaya tetap yang tidak terkait langsung dengan proses produksi.
1.       Biaya variable
Biaya variable yang dibutuhkan dalam usaha pisang goreng urban per bulan terdiri dari :
·         Bahan baku                                         Rp.9.405.000,00
·         Gas                                                 Rp.225.000,00
·         Air gallon                                        Rp.30.000,00
·         Kardus Pembungkus                                Rp.1.350.000,00
·         Kardus Besar                                        Rp.900.000,00
·         Plastik kresek                                 Rp.540.000,00
·         Transportasi                                        Rp.190.000,00
     +
                                                           Jumlah                                                              Rp.12.450.000,00
b        Biaya Tetap
                Biaya tetap yang dibutuhakan dalam usaha pisang goreng urban per bulan terdiridari :
·         Tenaga kerja  (3 orang)                                                 Rp.2.100.000,00
·         Listrik                                                                Rp.150.000,00
     +
                             Jumlah                                                           Rp.2.250.000,00
3.3.4        Sumber dana
        Dana yang dibutuhkan dalam usaha pisang goreng urban berasal dari modal pribadi Rp.15.000.000,00 dan kredit dari bank Rp.5.000.000,00 dengan tarif bunga 7,2%.

3.3.5        Laporan Laba Rugi
Dlam mejalankan usaha pisang goreng urban memiliki prospek yang bagus hal itu terlihat dari laporan laba rugi rat-rata per tahun yang di gambarkan pada tahun pertama usaha
Laporan Rugi Laba
Pisang goreng Urban
Tahun 1
NO
Uraian
Tahun 1
1
Pendapatan
Rp.    262.979.114.70
2
Pengeluaran
  1. Biaya operasional
Rp.      178.680.000,00
  1. penyusutan
RP.          2.595.000,00
  1. angsuran Pokok
Rp.          3.750.000,00
  1. bunga bank
Rp.             213.750,00
Jumlah
Rp.     185.238.750,00
Laba sebelum pajak
Rp.       77.740.034.70
  1. pajak 10%
Rp.         7.774.036.47
3
Laba
Rp.       69.966.328.23
Dan untuk gambaran laporan rugi laba dapat dilihat pada lampiran data keuangan
3.3.6        Laporan Arus Kas
Usaha pisang goreng Urban dengan asumsi proyek berjalan empat tahun memiliki laporan arus kas ssebagai berikut :
Laporan Arus Kas
Pisang goreng Urban
4 Tahun berjalan
Keterangan
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Arus Masuk
Penjualan
-
Rp.262.979.115
Rp.262.979.115
Rp.262.979.115
Rp.262.979.115
Modal sendiri
Rp.15.000.000
Pinjaman
RP.   5.000.000
Jumlah pemasukan
Rp.20.000.000
Rp.262.979.115
Rp.262.979.115
Rp.262.979.115
Rp.262.979.115
Arus Keluar
Biaya
Operasional
Rp
-
Rp.178.680.000
Rp.178.680.000
Rp.178.680.000
Rp
-
Angsuran Pinjaman Bank
Rp.
-
Rp.3.963.750,00
Rp.943.125,00
Rp.96.584.010.75
Investasi
Rp.6.150.000
Jumlah Pengeluaran
Rp.6.150.000
Rp.182.643.750
Rp.179.623.125
Rp.178.680.000
Rp.96.584.010.75
Penerimaan kas bersih
Rp.13.850.000
Rp. 80.335.365
Rp.83.355.990
Rp.84.299.115
Rp.166.395.104
Saldo kas awal
-
Rp.13.850.000
Rp.94.185.365
Rp.177.154.354
Rp.261.840.469
Saldo kas akahir
Rp.13.850.000
Rp.94.185.365
Rp.177.541.354
Rp.261.840.469
Rp.428.235.573
3.3.7        ANALISIS KELAYAKAN DAN SENSITIVITAS
        a. Analisis Kelayakan
Berdasrkan proyeksi arus kas dilakukan perhitungan kelayakan usaha pisang goreng urban dengan menggunakan criteria Net Present Value (NPV ). Internal Rate Of Return (IRR) Dan Pay Back Period (PBP).
Sebuah usaha atau proyek layak secara financial jika NBCR>1,NPV>0 dan IRR>discount rate. Hasil perhitungan ( lihat tebel di bawah ini). Menunjukkan bahwa usaha pisang goreng Urban adalah menguntungkan secara financial karena pada pada tingkat suku bunga 7,2% per tahun di dapatkan sebesar NPV sebesar Rp.17.072.542.81 dan IRR sebesar 37%.
Dengan IRR sebesar 37% berarti proyek ini secara financial layak dilaksanakan sampai dengan tingkat suku Bunga 37%. Usaha ni juga memiliki PBP usaha 0,69 tahun (8 bulan 8 hari) dan sisa periode usaha memberikan pendapatan bersih dari kegiatan investasi usaha pisang goreng urban.
Kriteria Kelayakan
Nilai
Kesimpulan
NPV pada discount rate
Rp
Rp.17,072,542.81
> 1 Layak
IRR
37%
>7.2%
Layak
Discount rate
7.20%
b.Analisis sensitivitas
        Proyeksi penerimaan dan biaya-biaya selama periode proyek didasarkan pada asumsi –asumsi. Tentu saja perubahan asumsi akan mempengaruhi proyeksi tersebut. Analisis sensitifitas menunjukan pengaruh perubahan-perubahan variable eksogen (asumsi-asumsi) terhadap keputusan investasi. Sampai seberapa jauh variable-variabel eksogen tersebut (naik/turun) daplat di tolerir tanpa merubah pengaruh perubahan variable eksogen terhadapl kelayakan usaha :
  1. scenario I : Kenaikan biaya operasional 5%
Dalam scenario I biaya operasional mengalami kenaikan sedangkan biaya investasi dan penerimaan dianggap tetap (ceteris paribus).  Kenaikan biaya operasional dapat disebabkan oleh kenaikan harga-harga bahan baku dan bahan pembantu. Tenaga kerja, listrik, minyak tanah, kemasan dan distribusi /pemasaran. Table dibawah ini menunjukan pengaruh kenaikan biaya operasiional sebesar 5% . kenaikan biaya opoerasional sebesar 5% usaha pisang goreng Urban masih menguntungkan /layak.
Kriteria Kelayakan
Nilai
Kesimpulan
NPV pada discount rate
Rp
Rp.17,072,542,81
> 1 Layak
IRR
37%
>7.2%
Layak
Discount rate
7.20%
  1. SKENARIO II Penurunan penerimaan dan kenaikan biaya
Scenario II merupakan pengembangan scenario I yaitu penerimaan mengalami penurunan dan peda saat yang sama biaya operasional mengalami kenaikan. Sementara biaya investasi tetap (ceteris paribuas) table di bswah ini menunjukkan kelayakan usaha dengan scenario II . usaha pisang goreng urban masih menguntungkan /layak.

Kriteria Kelayakan
Nilai
Kesimpulan
NPV pada discount rate Rp
Rp.8.379.621
> 1 Layak
IRR
20%
>7.2%
Layak
Discount rate
7.20%
Kesimpulan
        Berdasrkan pemaparan dari analisis keuangan diatas menunjukkan bahwa usaha pisang goreng Urban memiliki prospek yang bagus , yaitu berdasarkan analisis kelayakan dan sensitivitas dengan metode pengukuran NPV, IRR, DAN  Payback Periode. Terlihat bahwa NPV>1 SEBESAR Rp.8.3967.621 dan IRR . dari Discount fastornya yaitu sebesar 20% walaupun pendapat turun 5% dan Biaya operasioal naik 5%.
Kritik dan Saran
        Semoga dengan adanya laporan ini pembaca dapat dan mempunyai motivasi untuk menjadi wiraushawan yang sukses dan memajukan produk asal daerahnya sendiri dalam hal ini khususnya LUMAJANG KOTA PISANG